Saturday 7 October 2017

VCO Membersihkan Wajah

VCO Pembersih Makeup (Makeup Remover) dari bahan Alami.

Membersihkan wajah dengan minyak kelapa murni.
VCO adalah satu diantara cleansing oil yang nyaman dipakai sebagai pembersih wajah sekaligus dan untuk memijat wajah.
cleansing oil VCO langsung mengangkat makeup. Lebih cepat dan lebih ampuh membersihkan makeup dibandingkan dengan cleansing oil lainnya.
Cara membilas cleansing oil VCO, yaitu langsung dibilas dengan air hangat menggunakan handuk.
Pastikan semua minyak terangkat dengan handuk basah, karena minyak alami seperti VCO berbeda dengan cleansing oil yang bisa terbilas sempurna dengan air.
Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan second cleanser yaitu air mawar atau aloe vera.
Setelah tiga kali penggunaan, maka kulit jadi lebih lembap dibandingkan sebelumnya.
Cocok untuk semua jenis kulit.

Obat HIV AIDS dengan Extra VCO

Apa itu HIV - AIDS ?
Berikut ini adalah artikel mengenai Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengobati HIV AIDS.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus tipe khusus sebagai penyebab penyakit berat yang umum dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome,yang berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh).
Virus tersebut terutama mengancam nyawa karena menyerang sistem kekebalan tubuh dan membahayakan kemampuan tubuh untuk menyerang infeksi dan penyakit.
Karena itu, seseorang yang terkena human immuno deficiency virus memiliki resiko tinggi terkena infeksi tertentu dan kanker. Jika jumlah CD4 atau sel-T turun hingga kurang dari 200, mereka dianggap mengidap AIDS.

Penyebab HIV - AIDS
Infeksi HIV disebabkan oleh human immuno deficiency virus, yang bekerja menghancurkan sel CD4 dalam tubuh. Sel CD4 adalah sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi dan penyakit yang mengancam tubuh.
Kegiantan berikut termasuk faktor resiko:
Hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV, Hubungan seksual dengan beberapa pasangan berbeda, Hubungan seksual dengan pekerja seks atau pemakai obat terlarang.
Menggunakan jarum yang sama ketika menyuntik, Menggunakan jarum tidak steril untuk tindik atau tato.
Kontak darah/luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV.
Memiliki penyakit menular seksual yang lain seperti herpes, sifilis, gonoroe, atau jamur chlamydia.
Menerima transfusi darah tanpa uji HIV.
Ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan.
HIV hanya bisa hidup di dalam cairan tubuh seperti: Darah, Cairan vagina, Cairan sperma, Air susu ibu.
HIV tidak menular melalui: gigitan nyamuk, bersalaman, berciuman, orang berpelukan, makan bersama, tinggal serumah.

PERBEDAAN ANTARA HIV DAN AIDS 
HIV /AIDS sering dikaitkan satu sama lainnya dengan pengertian yang sama. Akan tetapi HIV dan AIDS mempunyai arti yang berbeda. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.Virus ini yang menyerang system kekebalan
tubuh seseorang. Seseorang dapat terjangkit virus HIV,apabila virus tersebut masuk ke dalam saluran peredaran darah. Virus HIV menyerang system kekebalan seseorang.Jika tidak diatasi,maka virus ini akan merusak system kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh melemah terhadap penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kondisi inilah yang dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome ).
Penderita HIV bukan berarti pengidap penyakit AIDS atau seseorang yang akan segera mati.Bahkan tanpa pengobatan banyak penderita HIV masih dapat bertahan hidup cukup lama. Pada saat ini pengobatan yang telah dikembangkan hanya dapat memperlambat kerusakan pada sistim kekebalan tubuh.Dengan pengobatan tersebut banyak penderita HIV dapat hidup sehat dan bahagia.

STADIUM DAN GEJALA 
Stadium 1: Infeksi akut atau seroconvertion atau stadium HIV.
Terdapat dua hingga enam minggu masa jeda (window periode) setelah terpapar dengan human immunodeficincy virus yang mana orang tersebut menjadi terinfeksi. Selama stadium ini, tubuh berusaha untuk melawan virus, hingga menyebabkan gejala awal yang seringkali mirip dengan gejala flu. Stadium satu biasanya berlangsung 1 hingga 2 minggu dan diikuti oleh stadium tanpa gejala.
Gejala selama stadium satu:
Mual, Muntah, Nyeri kepala, Kelemahan, Diare, Pegal dan nyeri otot, Nyeri tenggorokan, Demam, Ruam merah (lebih sering terdapat di badan).

Stadium 2: Stadium Asimptomatis/Tanpa Gejala.
Jika gejala awal terlalui, hal ini berarti sudah melewati stadium kedua. Infeksi saat ini mengambil kendali tubuh saat sistem kekebalan tubuh kalah dalam perlawanan sepenuhnya. Hal ini biasanya terjadi dalam periode yang lama, kadang berlangsung selama sepuluh tahun atau lebih lama, dan selama itu pasien tidak merasakan gejala sama sekali. Namun di dalam tubuh, virus secara bertahap menyerang sel-T CD4, yang seharusnya secara normal berada di antara 450 hingga 1400 sel per mikroliter. Ini adalah stadium dimana banyak individu yang terinfeksi tanpa diketahui menularkan virus tersebut ke orang lain.

Stadium 3: pembesaran kelenjar Limfe.
Fase ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata (persistent generalized lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan.

Stadium 4: AIDS.
Stadium 4 dikenal sebagai AIDS, yang merupakan stadium akhir infeksi ini. Faktor yang menentukan stadium ini adalah saat jumlah sel CD4 turun hingga dibawah 400 per mikroliter.
Cakupan lebih luas dari gejala yang serius dapat terjadi pada stadium 4, seperti:
Kelelahan berkepanjangan yang tidak dapat dijelaskan, Kelenjar getah bening yang membesar di pangkal paha atau leher, Demam yang tidak hilang setelah 10 hari, Turunnya berat badan yang tidak dapat dijelaskan, Sesak napas, Diare berat atau diare kronis, ber-keringat malam, Infeksi jamur (lebih sering terjadi di tenggorokan,mulut, atau vagina), Perdarahan yang tidak dapat dijelaskan, Mudah memar, Bercak keunguan yang tidak hilang dengan waktu,

DIAGNOSA HIV
Bila mengalami satu dari gejala stadium pertama dan ketiga, segera kunjungi dokter. INGAT. Tidak semua dokter memiliki keahlian atau terlatih dalam menangani HIV atau AIDS, tetapi dokter umum dapat mendiagnosa penyakit dan menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya.
Dokter dapat menggunakan berbagai macam tes untuk mendiagnosa HIV/AIDS, secara umum diantaranya:
Tes penapisan/pemeriksaan antibodi atau immunoassay (menemukan infeksi dalam 3 hingga 6 minggu setelah paparan).
Tes antigen (dapat positif paling awal 3 minggu setelah paparan).
Tes RNA (tes yang cukup mahal yang dapat mendeteksi penyakit antara 10 hari setelah paparan)
Jenis Perawatan HIV AIDS.
Terapi utama untuk individu yang terinfeksi HIV termasuk gabungan dari berbagai macam pengobatan yang disebut obat antiretroviral, dimana semua bekerja untuk membangun kembali sistem kekebalan tubuh. Meskipun terapi ini tidak menghilangkan virus, namun dapat melawan efek negatif virus.
Karena itu, sangat penting bagi pasien HIV untuk tidak berhenti mengkonsumsi semua pengobatan dan paling tidak 3 atau lebih obat yang diresepkan dikonsumsi bersamaan. Menggabungkan beberapa macam obat telah terbukti lebih efektif karena peluang perkembangan perlawanan virus terhadap terapi akan lebih rendah.
Setelah jumlah sel-T CD4 mulai naik, pasien dapat juga diberikan obat untuk mencegah terjadinya jenis infeksi tertentu.
Dengan rencana perawatan yang sesuai, banyak orang terinfeksi HIV kini dapat hidup normal lebih lama, bersama dokter yang bekerja terus menerus dalam penanganan jangka panjang dari penyakit ini.
Meskipun tidak ada spesialisasi khusus dalam profesi kedokteran yang fokus terhadap pengobatan HIV/AIDS, terdapat tindakan awal di seluruh dunia yang menolong pasien untuk mendapat terapi dan membantu kebutuhan mereka selama mereka hidup dan mengatasi penyakit.
Kapan Harus Berobat ke Dokter Spesialis?.
Jika Anda curiga bahwa Anda telah kontak dengan seseorang yang terinfeksi, kunjungi dokter segera. Ketika diketahui pada stadium paling awal atau segera setelah infeksi awal, terdapat cara bagi dokter untuk mencegah HIV menetap ke dalam sistem. Metode ini, yang menggunakan obat anti-HIV, biasanya digunakan oleh banyak orang, seperti tenaga kesehatan dan mereka yang bekerja di kepolisian, yang dapat terpapar darah orang dengan kemungkinan HIV.
Bila Anda memperhatikan satu dari gejala stadium ke 3, segera kunjungi dokter agar Anda mendapat perawatan yang tepat. Jika hasil tes positif, Anda mungkin harus dirujuk ke dokter yang dapat bekerja penuh waktu dalam menangani penyakit Anda. Pasien dalam stadium 3 mungkin juga harus dirujuk ke organisasi HIV/AIDS yang menyediakan kebutuhan perawatan kedokteran dan juga dukungan psikologis dan emosional untuk mereka yang menderita penyakit HIV AIDS.
Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia), pada tahun 2004 sekitar 4,9 juta orang di seluruh dunia terjangkit virus HIV, penyebab penyakit AIDS.
Pembasmi virus HIV tidak seperti antibiotik yang membunuh bakteri atau obat antivirus yang dapat mengurangi keparahan infeksi. Menurut para dokter sampai saat ini, belum ada obat yang dapat secara efektif membasmi virus ini dan menyembuhkan penyakit AIDS, Bernarkah..?.
HIV menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien sehingga sistem kekebalan tubuh pun menurun, maka dengan ini memicu virus lain, bakteri dan jamur untuk mendominasi dan menginfeksi tubuh pasien. Infeksi tersebut yang menyebabkan sebagian besar rasa sakit yang berakhir pada kematian para penderita penyakit AIDS. Karena alasan inilah, pasien HIV diberikan kombinasi obat yang terdiri dari campuran antibiotik, anti virus dan anti jamur. Obat anti kanker biasanya disertakan dalam resep karena sistem kekebalan tubuh yang lemah seringkali memungkinkan kanker untuk berkembang. Hal ini menimbulkan reaksi dan efek samping dari racun bahan kimia yang terkandung dalam obat-obatan yang telah dikonsumsi.
Selama bertahun-tahun ilmu kedokteran telah membuat langkah besar dalam pengobatan AIDS. Dengan cara perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat sebagai harapan bagi pasien yang terinfeksi HIV. Obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat perkembangan penyakit. Tetapi bagi sebagian besar orang terinfeksi HIV, terapi obat tersebut bukan pilihan yang tepat. Biaya untuk mengendalikan virus menggunakan obat-obatan HIV untuk satu orang dapat berkisar lebih dari Rp 150 juta per tahun. Hal ini jauh di luar kemampuan sebagian besar mereka yang telah terinfeksi HIV untuk membayar. Mencari pengobatan yang aman dan efektif namun terjangkau adalah satu-satunya cara untuk membantu jutaan orang yang menderita HIV AIDS. Beruntung, para peneliti medis telah menemukan solusi potensial untuk masalah ini. Jawabannya sangat sederhana yaitu seperti MINYAK KELAPA MURNI yang sebenarnya atau Extra Virgin Coconut Oil (Extra VCO). Meskipun minyak kelapa murni belum dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi HIV AIDS, namun para ahli penelitian medis membuktikan bahwa minyak kelapa murni mempunyai andil besar dalam pengobatan HIV /AIDS.
Minyak kelapa murni terdiri dari kelompok yang unik dari lemak yang dikenal sebagai trigliserida rantai menengah (MCT). Ketika dimakan, tubuh kita mengubah MCT menjadi asam lemak rantai menengah (MCFA) dan monogliserida, yang keduanya memiliki sifat antivirus yang kuat. Pengetahuan tentang fungsi minyak kelapa murni terhadap HIV telah beredar di komunitas penderita AIDS sejak Halldór Thormar peneliti asal Islandia mulai menekuni studi tentang topik ini di awal 1990-an. Sejak itu, orang yang terinfeksi HIV telah menuturkan keberhasilan mereka menurunkan efektivitas virus dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh dengan menambahkan minyak kelapa murni atau produk kelapa untuk diet mereka.
Penderita AIDS Sembuh Extra VCO, Kisah Nyata dari Filiphina.
Tony pasien AIDS, usia 38 tahun dari Filliphina, mempunyai pengalaman kisah sukses dengan extra VCO. Tony mengatakan mempunyai harapan besar untuk jutaan penderita AIDS di seluruh dunia. Minyak kelapa murni telah mengubah hidupnya dan memberinya harapan baru untuk hidup. Saat itu, pada akhir tahun 1990-an, Tony bekerja sebagai pelayan toko bunga di Arab Saudi. Di sinilah ia terjangkit penyakit tersebut. Ketika dia pulang ke Filipina pada tahun 2002, Tony berambisi untuk belajar tentang HIV karena dia telah terinfeksi. Dengan berjalannya waktu, kesehatan Tony perlahan memburuk. infeksi lainnya mulai merusak tubuhnya. Pada bulan Juli 2003, kesehatan semakin menurun sehingga mengharuskan tony dibawa ke rumah sakit. Obat-obatan yang ia minum tidak bisa menghentikan perkembangan penyakitnya. Tubuhnya ditutupi dengan infeksi jamur dan infeksi kulit. Berat badannya pun menurun drastis, sering kali muntah dan diare disertai dengan demam, kelelahan kronis, dan berbagai infeksi lain termasuk pneumonia kronis dengan batuk berkepanjangan. infeksi kulit menutupi sebagian besar kepala, wajah, dan tubuhnya. Dokter memfonis Tony terjangkit AIDS dan tidak ada harapan untuk sembuh.
Akhirnya ia keluar dari rumah sakit dengan resep pemeriksaan infeksi yang masih berkecamuk di tubuhnya. Karena sakitnya sudah parah, maka ia tidak bisa lagi bekerja, ia tidak mampu untuk membeli obat dan perasaan putus asa selalu mengelilinginya. “Aku merasa seperti lilin yang mulai berkedip dan mati,” katanya. Ia meminta bantuan departemen kesehatan untuk pembelian obatnya. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Conrado Dayrit, MD yaitu penulis studi klinis pertama mengenai terapi penyembuhan menggunakan minyak kelapa murni pada pasien HIV yang dilakukan di rumah sakit San Lazaro di Filipina. Dayrit bercerita tentang kegunaan minyak kelapa murni.
Tony disarankan untuk mengoleskan minyak kelapa murni pada luka dan infeksi di kulitnya tiga kali sehari dan mengkonsumsi enam sendok makan setiap hari.
Pada awalnya, Tony pesimis bahwa minyak kelapa murni akan berpengaruh besar terhadap kesehatannya. Dia mempunyai luka kecil di kakinya yang sulit untuk disembuhkan. Dia mencoba mengoleskan sedikit minyak kelapa murni di atasnya setiap hari. Setelah tiga hari lukanya benar-benar sembuh. Setelah melihat hasilnya, ia mulai percaya akan kegunaan minyak kelapa murni. Dalam waktu singkat terlihat perubahan dalam penampilan Tony. Ketika ia menyadari penyembuhan yang mulai terjadi pada kulitnya, ia mulai mengoleskan seluruh tubuhnya dengan minyak kelapa murni dari kepala sampai kaki tiga kali sehari. Infeksi kulitnya pun memudar. Ketika Tony pergi ke rumah sakit untuk tes darah periodik, dokter pun kagum. “Mereka tidak bisa memahami apa yang terjadi,” kata Tony. Mereka bertanya, “apa yang kamu gunakan dalam penyembuhan selama ini ?”. Saya menjawab “saya menggunakan minyak kelapa murni.” Mereka tidak percaya bahwa sesuatu yang sederhana seperti minyak kelapa bisa lebih baik dibandingkan obat mereka dalam membunuh virus dan infeksi.
HIV menyerang sel darah putih yang dikenal sebagai sel T4. Tingkat keparahan virus dapat ditentukan dengan mengukur jumlah T4 sel dalam tubuh disebut juga jumlah CD4. Rata-rata, orang yang sehat memiliki jumlah CD4 antara 535 sampai 1145. Penderita virus HIV biasanya memiliki kadar CD4 di bawah normal. Jumlah CD4 Tony saat itu adalah 270. Setahun kemudian, ketika ia dirawat di ruang darurat, jumlah CD4 menurun menjadi 226. Setelah ia menggunakan minyak kelapa murni selama beberapa bulan, akhirnya meningkat menjadi 274, jumlah yang masih rendah tetapi terus menerus meningkat. Perlahan kesehatan Tony berkembang dengan konsisten. Kulitnya benar-benar sembuh, gejala pneumonianya hilang, demam kronisnya menjadi normal. Kelelahan kronis pun hilang. Diare dan muntah juga hilang. Anda tidak akan bisa tahu dari penampilannya bahwa ia pernah didiagnosis sebagai penderita AIDS. Meskipun Tony mungkin tidak pernah benar-benar bebas dari virus, tapi setidaknya ia bisa hidup lebih normal dan menikmati kegiatan sehari-hari. Para pekerja sosial dan staf kesehatan yang menangani kasusnya, terkesan dengan perbaikan kondisi tubuhnya yang sangat cepat, dan mulai menggunakan minyak kelapa murni untuk keperluan kesehatan umum.
Hanya delapan bulan menggunakan minyak kelapa murni, Tony berdiri diatas podium pertama kali untuk menceritakan kisahnya. “Virus HIV belum dapat disembuhkan sampai sekarang,” katanya. “Obat anti virus tidak bisa mengendalikan infeksi HIV, itulah sebabnya mengapa banyak teman saya meninggal, dokter tidak dapat memprediksi berapa lama saya akan hidup ?.. Ketika saya masih didiagnosis, dokter saya bilang saya tidak akan hidup lebih dari tiga bulan. Nah, di sinilah saya sekarang…. saya masih berdiri untuk berbagi pengalaman dengan semua orang yang saya temui. Orang-orang seperti saya yang terjangkit HIV merasa takut, tetapi anda saat ini tidak perlu takut..! Bertahun-tahun lalu TBC adalah epidemi di seluruh dunia., Tetapi akhirnya mereka menemukan obatnya. Untuk virus HIV, minyak kelapa murni inilah solusinya. ”
Virus HIV sangat rentan terhadap serangan asam lemak rantai sedang (MCFA) dalam minyak kelapa murni yang terbungkus dalam suatu membran lipid. Ketika MCFA masuk ke dalam tubuh dan bertemu dengan virus tersebut, saat itu virus langsung diserap ke dalam membran luar virus ‘, mereka di destabilisasi ke titik yang paling dalam sehingga membran hancur dan membunuh organisme virus. HIV memiliki mantel lipid, sehingga membuatnya rentan terhadap serangan MCFA. Studi menunjukkan bahwa ketika MCFA ditambahkan ke darah manusia dan air mani yang terinfeksi HIV, virus HIV efektif dibunuh. Thormar dan rekan-rekannya melaporkan dalam perumusan MCFA ke dalam hidrogel bahwa virus HIV memiliki tingkat penyebaran yang paling cepat. (“Penyebaran virus tercepat dan menyebabkan lebih dari 100.000 kali lipat inactivasi virus dalam air mani manusia dalam 1 menit.”) Para peneliti menambahkan bahwa HIV adalah “inactivators ampuh virus menular seksual.”
Penelitian telah menunjukkan bahwa MCFA efektif tidak hanya dalam membunuh virus HIV tapi juga sejumlah besar virus lipid yang menyebabkan sejumlah penyakit, termasuk virus campak, herpes simplex virus, hepatitis C, virus stomatitis (VSV), dan cytomegalovirus ( CMV). MCFA juga membunuh bakteri yang terlapisi serta beberapa jamur dan parasit termasuk Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Staphylococcus aureus, Helicobacter pylori, Candida albicans, dan giardia. Minyak kelapa murni didominasi dari MCFA dan juga meredakan banyak infeksi kronis yang umum menimpa pasien AIDS. Tidak seperti obat koktail yang digunakan untuk mengobati HIV / AIDS. Minyak kelapa murni merupakan produk yang tidak berbahaya (proses alami) yang telah digunakan secara aman tanpa efek samping sebagai makanan selama ribuan tahun.
Organisasi Keep Hope Alive (alamat website : http://www.keephopealive.org ) telah mendokumentasikan beberapa kasus di mana pasien HIV / AIDS pasien telah dilaporkan mengalami peningkatan kesehatan setelah mengkonsumsi produk kelapa. Dalam beberapa kasus, semua jenis infeksi telah hilang. Dalam kasus lain, seorang pria yang mengkonsumsi segelas susu kelapa setiap hari selama 4 minggu. Dampak keterjangkitan virus HIV turun dari 30.000 ke 7.000. Baik CD4 dan CD8 jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat. Penelitian klinis pertama dengan menggunakan kelapa pada pasien HIV dilaporkan oleh Conrado Dayrit, MD, pada tahun 1999. Dalam studi ini 14 orang yang terinfeksi HIV diberikan 3 sendok makan minyak kelapa murni dalam sehari. Tanpa diberikan antivirus lain untuk dikonsumsi, enam bulan kemudian 60 persen dari peserta menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan. Peningkatan diukur dengan jumlah CD4 yang meningkat, menurunkan HIV viral load, dan kesehatan secara keseluruhan meningkat lebih baik. Ini adalah studi pertama dalam penelitian medis yang menunjukkan dalam bahwa minyak kelapa murni tidak memiliki dampak apapun dan dapat digunakan dengan aman untuk mengobati orang yang terinfeksi HIV. Dayrit sekarang mengorganisir sebuah penelitian yang jauh lebih besar di Afrika menggunakan minyak kelapa murni dalam pengobatan HIV.
Jumlah pengkonsumsian minyak kelapa murni untuk terapi sangatlah berpengaruh. Semakin tinggi dosis yang diberikan, maka semakin efektif dalam menonaktifkan virus dan organisme patogen lainnya. Para peserta dalam studi Dayrit saat itu mengkonsumsi hanya 3 sendok makan sampai 6 sendok makan sehari. Sejarah telah mencatat bahwa orang-orang dahulu telah menggunakan minyak kelapa murni untuk terapi diet dan hidup sehat. Makan makanan sehat dan menghindari junk food membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan. Mengkonsumsi minyak kelapa murni dengan terapi diet untuk kesehatan bisa digunakan sebagai pengobatan yang aman dan ekonomis untuk HIV. Karena kelapa dapat tumbuh di banyak wilayah di dunia dimana HIV menjadi masalah kesehatan utama, minyak kelapa murni adalah solusi yang layak dan menarik untuk epidemi ini di seluruh dunia.

Bruce Fife, ND, adalah direktur Pusat Penelitian Kelapa dan penulis buku terlaris The Coconut Oil Miracle. Dalam buku barunya “Coconut Cures” mengungkapkan beberapa studi tentang kasus HIV AIDS.